Tuesday, March 15, 2005

wanita hijab dan tema pernikahan

Ada waktu untuk memulai sesuatu..dan itu terkait dengan rencana yang kita buat sebelumnya. Apakah rencana itu akan berhasil atau tidak? Semuanya tergantung dengan kemauan kita untuk memulai rencana itu. Kadang-kadang kita ga' bisa menentukan suatu rencana itu harus kita lakukan atau sama sekali menjadi sebuah rencana belaka..

Banyak hal yang mempengaruhi untuk memulai rencana menjadi kenyataan. Mungkin saja terkait dengan kesiapan dalam menyusun rencana yang benar-benar matang dan dapat diuji kelayakan untuk berhasil. Atau jangan, bisa membuat segala hal yang semula bukan rencana menjadi rencana dengan bertindak nekat. Berarti sama sekali dengan memotong semua jalur rantai pikiran yang panjang. Otomatis semuanya ditempuh dengan menghadapi segala macam halangan selama 'action' dibuat sepanjang jalan.

hijab
Originally uploaded by Asril Wardani.


Belakangan saya mulai memikirkan suatu rencana yang kadang-kadang saya anggap aneh tapi ga' juga! Maksud saya begini..apakah semua episode kehidupan yang saya jalani sekarang mesti saya ubah lagi skenarionya. Saya sendiri bingung..? Temanya adalah seputar pernikahan. Ya..saya terpaksa bahkan dipaksa untuk memikirkan tema itu.

Awalnya saya berniat sekali untuk saat ini hingga beberapa tahun lagi. Saya estimasi mungkin sekitar 2 - 3 tahun lagi. Saya akan full concentrated di pekerjaan. Tanpa terpengaruh dengan isu seputar pernikahan yang bagi saya terlalu rumit dan sangat sukar untuk saya jangkau saat ini.

Nah..tema itu rupanya dibaca oleh rekan saya. Kebetulan saat ini dia tengah mempersiapkan acara walimahannya dengan prosesi cara religi yang saya akui itu hal yang paling saya suka. Jauh dari maksiat..begitu alasan simpelnya.

Terus terang saya sangat kagum dengan banyak wanita yang berhijab menutup auratnya. Bahkan ada beberapa wanita yang saya temui membuat saya terpikat..tapi nanti dulu..untuk jatuh hati saya masih mikir dua kali..saya sangat mengagumi mereka. Anggun dan sangat bersahaja...begitulah kira-kira gambaran saya tentang mereka.

Terlebih saat ini saya sudah melihat kemajuan yang teramat sangat dengan kehadiran wanita-wanita berhijab di tengah pergulatan bisnis dan dunia eksekutif yang sangat majemuk dan dinamis. Saya lihat eksistensi mereka sudah menunjukkan kelas yang sangat terhormat dengan berbagai macam style dan performance yang menawan. Banyak saya kagumi dengan mereka dan untuk memilih salah satu dari mereka. Mungkin masih jauh..saya sendiri masih jauh dari perbuatan-perbuatan yang dapat membuat saya mendapatkan mereka..he..he...

Banyak hal yang rekan saya lakukan untuk membuat saya enggan mengomentari setiap ucapannya, membalas SMS atau e-mailnya, terkadang saya enggan menemuinya saat dia bersilaturrahmi ke rumah. Entahlah kedatangannya bagi saya adalah preseden buruk..ha..ha.. karena ga' jauh dari obrolan seputar pernikahan.

Ga' berani dan nyali kecil? Begitu setiap kali dia berkomentar ketika saya tolak secara halus dengan bahasa yang saya sendiri bingung mencari alasan yang tepat untuk menyakinkannya kalo saya memang ga' benar-benar tertarik untuk segera menikah dalam waktu dekat.

Banyak hal yang membuat saya agak ragu untuk memulai suatu hubungan sakral tersebut. Paling ga' saya hanya menjalani hari dengan apa yang terjadi pada hari itu. Selebihnya saya enggan memikirkan sesuatu yang sudah teramat lampau bahkan jauh untuk digapai. Saya suka menghabiskan hari dengan segala hal yang terjadi pada hari ini tanpa kompromi dengan hal masa lalu atau masa depan. Dan saya yakin jika hari ini saya isi dengan hal-hal yang positif dan penuh progresivitas, kedepannya saya akan mengalami hari-hari yang jauh lebih baik. Jadi masalah pernikahan bagaimana..??
Saya belum punya jawabannya..titik!!

Friday, March 11, 2005

sepi


sepi
Originally uploaded by Asril Wardani.

sudah lama banget ga' nulis blog ini. Kadang-kadang mikir sendiri, hal apa yang pengen dishare. Rupanya penyakit budaya procrastinate atau menunda-nunda pekerjaan (seperti yg dibilang mas Zul)tengah melanda saya. Entahlah ini mungkin pengaruh kejenuhan yang belakangan hari ini terus saja terjadi di kantor.

Apa ya solusinya? Mungkin sekedar cari refreshing ke tempat-tempat yang bikin saya agak tenang bisa membantu. Jum'at kemaren kebetulan hari Nyepi..dan itu artinya saya bisa meluangkan waktu untuk sedikit rileks dan santai. Seharian saya berada di rumah, justru sangat ga' mengenakkan. Makanya saya putuskan untuk cari tempat dimana saya bisa bercengkrama dengan siapa saja. Baik yang saya kenal maupun tidak....

Mestinya banyak hal yang bisa saya ciptakan untuk membuat manja diri ini. Tapi semangat untuk itu kendur ketika saya melihat banyak sekali tempat tongkrongan yang ga' berfungsi di Palembang. Akhirnya saya coba datangi salah satu tepian sungai musi. Tepatnya didaerah Jl. KiGede Ing Suro. Sebuah kawasan tua tepat dipusat kota dan sangat tidak teratur kawasan itu dengan banyaknya bangunan tua yang jauh dari kesan terawat.

Saya merasakan kesepian yang teramat sangat. Butuh temen yang bisa memberikan suatu pengalaman yang bagus dan bisa dikenang. Paling ga' bisa membunuh rasa jenuh yang saat ini pusing saya mengalaminya...Kadangkala memang kesepian menjadi suatu hal yang ngga' bisa kita tolak..tergantung kita bagaimana caranya untuk membunuh rasa sepi itu...seperti saya yang saat ini tengah menikmati hembusan angin di sebuah tepian sungai musi yang jauh dari keramaian...

Dari sana saya coba melihat jembatan Ampera dari kejauhan..ditemani oleh sedikit suara anak-anak kecil yang tengah mandi di sebuah tongkang kayu yang hampir lapuk..dan juga suara khas perahu ketek..saya berdiri dan terdiam disana sampai beberapa saat. Menikmati hempasan angin dan akhirnya saya pun harus menuntaskan semua ini saat Azan Ashar tedengar dari seberang sungai..suara itu indah sekali terdengar.

Selepas sholat disebuah masjid kecil masih dikawasan yang sama bersama tiga orang jamaah yang kesemuanya sudah dimakan umur. Saya pun meneruskan perjalanan menyusuri kawasan ini. Terasa sekali, aroma budaya post modernisme ditengah kultur urbanisasi yang saat ini melanda kawasan kota. Suara-suara musik yang keras dari setiap bilik rumah yang rapat, dan juga kultur tradisional dengan aksen yang sulit saya mengerti.

Saya pun akhirnya harus menuntaskan semuanya dan saya merasakan suasana kota sore ini begitu lengang. Jalan-jalan yang biasanya sangat ramai, terlihat hanya beberapa kendaraan dan opelet yang masih berusaha mencari calon penumpang. Kemungkinan besar saat ini para remaja di kota yang berpenduduk hampir 2 juta tengah asyik menonotn konser Peterpan. Salah satu grup band idola Indonesia yang tengah meroket karirnya.

Maunya tadi pagi saya kepengen juga ikut nonton. Kebetulan Dodi yang sejak semalem ngontak terus untuk pergi nemenin dia. Tapi bawaan males akhirnya harus diputuskan untuk ga' ikut. Walaupun berat juga ngeliat Sahabat saya itu kecewa saat saya telpon dia sekitar jam 10 pagi. Tapi sudahlah toh akhirnya dia mendapat temen lain untuk sekedar melihat Ariel CS bernyanyi...

Ga' ada tujuan lain akhirnya setelah berkeliling kota...coba-coba untuk ke Cineplex..wah ini yang kesekian kali saya berada di Gedung Bioskop yang cukup Representative buat menyaksikan film-film yang saya suka. Kebetulan ada film baru produksi lokal bertajuk "Banyu Biru" yang diperankan Tora Sudiro...Mudah-mudahan menghibur dalam hati saya berharap.

Selama awal pertunjukan saya sangat menikmati kisah retorik yang dipaparkan oleh pemeran utamanya si Banyu..namun kecendrungan untuk cepet bosan akhirnya bener-bener melanda..saya kurang begitu suka saat klimaks film ini. Terkesan sangat datar dan kurang greget.Walaupun saya akui sangat suka dengan tema yang disajikan mengenai konflik komunikasi Ayah dan Anak sehingga ada range waktu yang membuat mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu. Namun tema solusi ga' ada pada akhirnya... Ya itulah masalah film kita yang baru mulai berekspresi kembali..

Pulangnya saya merasa kesepian lagi..ga' ada temen yang bisa saya ajak kompromi. Ya..paling ga' sekedar saring pengalaman atau cerita apa saja...kemana ya..mending tidur aja dah..sembari berharap besok pagi ada hal baru yang bisa saya lakukan.

Winner vs Loser

The Winner is always part of the answer;
The Loser is always part of the problem.

The Winner is always has a program;
The Loser always has an excuse.

The Winner says,"Let me do it for you;
The Loser says;" That is not my job."

The Winner sees an answer for every problem;
The Loser sees a problem for every answer.

The Winner says," It may be difficult but it is possible";
The Loser says,"It may be possible but it is too difficult."

When a Winner makes a mistake, he says," I was wrong";
When a Loser makes a mistake, he says," It wasn't my fault."

A Winner makes commitments;
A Loser makes promises.

Winners have dreams;
Loser have schemes.

Winners say," I must do something";
Losers say,"Something must be done."

Winners are a part of the team;
Losers are apart from the team.

Winners see the gain;
Losers see the pain.

Winners see possibilities;
Losers see problems.

Winners believe in win/win; Losers believe for them to win someone has to lose.

Winners see the potential;
Losers see the past.

Winners are like a thermostat;
Losers are like thermometers.

Winners choose what they say;
Losers say what they choose.

Winners use hard arguments but soft words;
Losers use soft arguments but hard words.

Winners stand firm on values but compromise on petty things;
Losers stand firm on petty things but compromise on values.

Winners follow the philosophy of empathy: "Don't do to others what you would, not want them to do to you";
Losers follow the philosophy, "Do it to others before they do it to you."

Winners make it happen;
Losers let it happen. (zulfikar Dharmawan)

Thursday, March 10, 2005

junkmail


junkmail
Originally uploaded by Asril Wardani.

in the recent time...sometimes i get a junkmail from the person who i hate him bfore. I dont know what caused it above. Its appear to my whole life in the past, when he tried to betrayed me for some reason that i didnt have any compromise with him personally.

i realized, its not good for me to hate somebody..but when i try myself to kick him by all the badthings that he'had made it to me i couldn't. He acts like bunglon, when he needs something he keeps our shakemind and if he doesn't he tried to ignored it.

I never to answering all his stuff comments in my Instant message..but i also give him an expalantion about the buzz stuff that make me not te replying him sooner.

Tuesday, March 08, 2005

Sesuatu yang ga' enak dan sulit


bad things
Originally uploaded by Asril Wardani.

....Siapapun orang yang anda temui, entah itu sangat menyenangkan atau sama sekali membuat anda merasa tertekan dan kecewa. Justru akan membuat anda menemukan jati diri anda yang sebenarnya. Maka cara yang ampuh untuk membuat jati diri anda terlihat sempurna adalah dengan selalu ceria menghadapi sesuatu "tersenyumlah" entah itu perasaan senang atau sedih, singkirkan iri hati dan dendam di hati, berbuatlah lebih banyak untuk menolong, dan tetaplah pada pendirian. Sampai akhirnya anda menemukan siapa Anda sebenarnya dan nikmati hidup seperti apa adanya.....

Kata sakti diatas secara ga' sengaja terbaca di Papan pengumuman Kanwil POS III Sumbagsel kemaren (8/2). Saat itu tengah menunggu giliran untuk melakukan paparan Product Knowledge Telkomsel di PT.Pos Indonesia bareng rombongan dari SQ, CAM dan Bill & Co. Daripada bengong, saya sengaja keliling sekitar ruangan lobby dan akhirnya terbacalah tulisan itu.Walau ga' persis-persis amat tapi saat pertama kali membacanya hati saya tertegun dan berulang-ulang saya baca lagi sampai akhirnya saya dapat atom dari tulisan itu.

Sudah lama ga' membaca tulisan tulisan pembangun semangat seperti itu. Lain waktu dulu masih kuliah. Paling ga' setiap minggu saya habiskan beberapa hari untuk membaca buku-buku fiksi kontemporer baik itu cerpen, novel, maupun tulisan bunga rampai biasa yang dapat saya temukan di ruang referensi perpustakaan pusat di Inderalaya.

Kalimat yang paling menggugah buat saya saat pertama kali menemukan tulisan Willys Chamroedi. Awalnya saya ga' ngeh ngeliat sampul bukunya yang jauh dari kesan ekslusif layaknya buku empowerment lainnya yang sangat luks dari sampulnya. Tapi iseng juga, dan menemukan arti baru dari sebuah kerja keras dan ketekunan...begini tulisannya; " Segala sesuatu itu kelihatannya seperti sulit untuk dilakukan. Kalaulah mudah mungkin akan sangat banyak sekali orang yang melakukannya. Padahal sesuatu yang sulit itulah akan menghasilkan sesuatu yang "HEBAT"!

Dari buku yang bagi sebagian kumuh dan jarang terjamah itulah saya mulai melakukan perubahan kecil-kecilan untuk karir kuliah saya. Dari memulai menemukan visi sampai hal-hal sepele..pokoknya setelah itu paradigma (cie..saya akhirnya memulai menggunakan kata intelek ini) kontemplasi saya untuk berhasil memuncak. Walau saya akui ada fluktuasi dalam menjalaninya kadang saya ga' begitu antusias ketika kekecewaan yang terjadi..wajar kan? Sampai akhirnya saya bangkit ketika dosen PA saya memaki didepan orang banyak saat persetujuan proyek akhir saya di Siemens. Waktu itu ngga' ada rasa sentimen sedikitpun saay beliau Yth. memaki saya dengan ribuan kata-kata umpatan dan sebagiainya....justru saya teringat dengan sikap Steven Covey..justru saya diam dan mendengarkan setiap kata yang terucap dari mulut dosen PA saya itu dengan sangat jelas dan mencatat untaian kata yang kadang-kadang saya elak dalam hati kalo ga' sesuai dengan sifat saya. Justru saya malah menikmatinya..sampai akhinya beliau diam dan hanya menatap kosong..tampaknya BEP kemarahan sudah imbas...hingga kata 'maaf' hanya itu selain ucapan salam yang keluar dari mulut saya dan berlalu dari hadapannya.

Kejadian yang mengharukan justru saya alami besoknya. Saya merinding & bingung ketika temen saya bilang kalau Beliau memanggil saya setelah kejadian kemaren. Mau ga' mau dengan sangat terpaksa saya pun segera menuju ruangannya dan pikiran bakal terulang lagi kejadian selalu mewarnai. Kalut, bimbang, dan grogi saat pertama mencoba mengetuk pintu..ga' ada jawaban..gelisah tentu saja!!

Akhirnya saya coba sekali lagi..sembari diiringi khas salam saya sebelum masuk rumah. Kaget saya..ternyata salam saya dijawab dengan sangat keras & jelas..dan ini kali pertama dia menjawab salam saya walaupun sudah beberapa kali saya melakukannya ketika menghadap beliau termasuk salam akhir saya saat kata maaf keluar kemarenpun tak digubrisnya. selama ini saya berfikiran kalau dia menjawabnya di hati.

Entah saat itu ada sesuatu yang berubah drastis dari dosen PA yang bagi saya dan rekan-rekan sangat killer. Yang Aneh, dia yang membukakan pintu dan menyuruh masuk. Aneh? Ramah sekali sikapnya dan lain dari biasanya...selesai menyuruh saya duduk kami terdiam untuk beberapa lama mungkin hampir 3 menit..waktu yang lama bukan? Kebetulan saat itu dia lagi online dan terlibat beberapa pembicaraan serius..entah dengan siapa?

Saya mengamatinya dan perasaan kalut masih sedikit mewarnai karena hanya kami berdua otomatis yang ada diruangannya. Akhirnya dia menyudahi pembicarannya..dan untuk kesekian kalinya saya terkejut atas kata pembuka yang diucapkannya...Maaf dan Terima kasih...buat apa? tanya saya kemudian ..buat sikap kamu yang tetap tak berubah dan konsisten walau banyak barrier yang ada kamu tetap santun dan gigih. Saya terima kasih atas semua itu dan banyak belajar...entahlah kemaren saya lagi kepengen aja memarahi kamu karena saya sangat butuh mahasiswa seperti kamu yang tahan terhadap ujian dan ingin sekali ada beberapa lagi seperti kamu. Saya cuma ga' kepengen aja nanti saat kamu memasuki dunia kerja, kamu ga' siap dengan berbagai macam tantangan yang lebih berat dari kemaren. Saya bangga dengan kamu...teruslah kokoh dan tegar seperti batu karang yang gak peduli dengan banyaknya hempasan dan jadilah bintang yang terus bersinar walaupun orang ga' pernah peduli dengan kamu..dan satu lagi saya approved proyek kamu...

Waktu itu saya cuma terdiam dan haru sekali..ingin rasanya memeluknya. Ternyata dibalik semua hal yang dia tunjukkan selama ini berlawanan dengan apa yang ada dihatinya dan pikirannya. Ga' ada kata yang keluar kecuali saya akhirnya tertawa bersamanya...

Sampai akhirnya saya berpetualang dengan mengingat kejadian-kejadian ga' mengenakkan saat tahun pertama kuliah bersama PA saya itu...Oh andai saja saya tahu dari awal..justru akan lebih ga' mengenakkan lagi mungkin...he..he...