Tuesday, March 08, 2005

Sesuatu yang ga' enak dan sulit


bad things
Originally uploaded by Asril Wardani.

....Siapapun orang yang anda temui, entah itu sangat menyenangkan atau sama sekali membuat anda merasa tertekan dan kecewa. Justru akan membuat anda menemukan jati diri anda yang sebenarnya. Maka cara yang ampuh untuk membuat jati diri anda terlihat sempurna adalah dengan selalu ceria menghadapi sesuatu "tersenyumlah" entah itu perasaan senang atau sedih, singkirkan iri hati dan dendam di hati, berbuatlah lebih banyak untuk menolong, dan tetaplah pada pendirian. Sampai akhirnya anda menemukan siapa Anda sebenarnya dan nikmati hidup seperti apa adanya.....

Kata sakti diatas secara ga' sengaja terbaca di Papan pengumuman Kanwil POS III Sumbagsel kemaren (8/2). Saat itu tengah menunggu giliran untuk melakukan paparan Product Knowledge Telkomsel di PT.Pos Indonesia bareng rombongan dari SQ, CAM dan Bill & Co. Daripada bengong, saya sengaja keliling sekitar ruangan lobby dan akhirnya terbacalah tulisan itu.Walau ga' persis-persis amat tapi saat pertama kali membacanya hati saya tertegun dan berulang-ulang saya baca lagi sampai akhirnya saya dapat atom dari tulisan itu.

Sudah lama ga' membaca tulisan tulisan pembangun semangat seperti itu. Lain waktu dulu masih kuliah. Paling ga' setiap minggu saya habiskan beberapa hari untuk membaca buku-buku fiksi kontemporer baik itu cerpen, novel, maupun tulisan bunga rampai biasa yang dapat saya temukan di ruang referensi perpustakaan pusat di Inderalaya.

Kalimat yang paling menggugah buat saya saat pertama kali menemukan tulisan Willys Chamroedi. Awalnya saya ga' ngeh ngeliat sampul bukunya yang jauh dari kesan ekslusif layaknya buku empowerment lainnya yang sangat luks dari sampulnya. Tapi iseng juga, dan menemukan arti baru dari sebuah kerja keras dan ketekunan...begini tulisannya; " Segala sesuatu itu kelihatannya seperti sulit untuk dilakukan. Kalaulah mudah mungkin akan sangat banyak sekali orang yang melakukannya. Padahal sesuatu yang sulit itulah akan menghasilkan sesuatu yang "HEBAT"!

Dari buku yang bagi sebagian kumuh dan jarang terjamah itulah saya mulai melakukan perubahan kecil-kecilan untuk karir kuliah saya. Dari memulai menemukan visi sampai hal-hal sepele..pokoknya setelah itu paradigma (cie..saya akhirnya memulai menggunakan kata intelek ini) kontemplasi saya untuk berhasil memuncak. Walau saya akui ada fluktuasi dalam menjalaninya kadang saya ga' begitu antusias ketika kekecewaan yang terjadi..wajar kan? Sampai akhirnya saya bangkit ketika dosen PA saya memaki didepan orang banyak saat persetujuan proyek akhir saya di Siemens. Waktu itu ngga' ada rasa sentimen sedikitpun saay beliau Yth. memaki saya dengan ribuan kata-kata umpatan dan sebagiainya....justru saya teringat dengan sikap Steven Covey..justru saya diam dan mendengarkan setiap kata yang terucap dari mulut dosen PA saya itu dengan sangat jelas dan mencatat untaian kata yang kadang-kadang saya elak dalam hati kalo ga' sesuai dengan sifat saya. Justru saya malah menikmatinya..sampai akhinya beliau diam dan hanya menatap kosong..tampaknya BEP kemarahan sudah imbas...hingga kata 'maaf' hanya itu selain ucapan salam yang keluar dari mulut saya dan berlalu dari hadapannya.

Kejadian yang mengharukan justru saya alami besoknya. Saya merinding & bingung ketika temen saya bilang kalau Beliau memanggil saya setelah kejadian kemaren. Mau ga' mau dengan sangat terpaksa saya pun segera menuju ruangannya dan pikiran bakal terulang lagi kejadian selalu mewarnai. Kalut, bimbang, dan grogi saat pertama mencoba mengetuk pintu..ga' ada jawaban..gelisah tentu saja!!

Akhirnya saya coba sekali lagi..sembari diiringi khas salam saya sebelum masuk rumah. Kaget saya..ternyata salam saya dijawab dengan sangat keras & jelas..dan ini kali pertama dia menjawab salam saya walaupun sudah beberapa kali saya melakukannya ketika menghadap beliau termasuk salam akhir saya saat kata maaf keluar kemarenpun tak digubrisnya. selama ini saya berfikiran kalau dia menjawabnya di hati.

Entah saat itu ada sesuatu yang berubah drastis dari dosen PA yang bagi saya dan rekan-rekan sangat killer. Yang Aneh, dia yang membukakan pintu dan menyuruh masuk. Aneh? Ramah sekali sikapnya dan lain dari biasanya...selesai menyuruh saya duduk kami terdiam untuk beberapa lama mungkin hampir 3 menit..waktu yang lama bukan? Kebetulan saat itu dia lagi online dan terlibat beberapa pembicaraan serius..entah dengan siapa?

Saya mengamatinya dan perasaan kalut masih sedikit mewarnai karena hanya kami berdua otomatis yang ada diruangannya. Akhirnya dia menyudahi pembicarannya..dan untuk kesekian kalinya saya terkejut atas kata pembuka yang diucapkannya...Maaf dan Terima kasih...buat apa? tanya saya kemudian ..buat sikap kamu yang tetap tak berubah dan konsisten walau banyak barrier yang ada kamu tetap santun dan gigih. Saya terima kasih atas semua itu dan banyak belajar...entahlah kemaren saya lagi kepengen aja memarahi kamu karena saya sangat butuh mahasiswa seperti kamu yang tahan terhadap ujian dan ingin sekali ada beberapa lagi seperti kamu. Saya cuma ga' kepengen aja nanti saat kamu memasuki dunia kerja, kamu ga' siap dengan berbagai macam tantangan yang lebih berat dari kemaren. Saya bangga dengan kamu...teruslah kokoh dan tegar seperti batu karang yang gak peduli dengan banyaknya hempasan dan jadilah bintang yang terus bersinar walaupun orang ga' pernah peduli dengan kamu..dan satu lagi saya approved proyek kamu...

Waktu itu saya cuma terdiam dan haru sekali..ingin rasanya memeluknya. Ternyata dibalik semua hal yang dia tunjukkan selama ini berlawanan dengan apa yang ada dihatinya dan pikirannya. Ga' ada kata yang keluar kecuali saya akhirnya tertawa bersamanya...

Sampai akhirnya saya berpetualang dengan mengingat kejadian-kejadian ga' mengenakkan saat tahun pertama kuliah bersama PA saya itu...Oh andai saja saya tahu dari awal..justru akan lebih ga' mengenakkan lagi mungkin...he..he...

No comments: